Ekonomi

Polda Kalbar Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Cabai

Dari lahan kosong di Pontianak, personel sukses budidaya cabai melimpah dengan biaya rendah. Kisah inspiratif ini menjadi contoh nyata potensi ekonomi lokal dan kolaborasi lintas sektor di Kalimantan Barat.

Polda Kalbar Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Cabai

PONTIANAK – Siapa sangka, sebuah lahan kosong, tepatnya di lingkungan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar), kini telah menjelma menjadi kebun cabai yang sangat produktif, bahkan menghasilkan panen yang berlimpah ruah. Upaya budidaya cabai oleh personel Polda Kalbar ini tidak hanya mencetak sukses besar dalam hal kuantitas, tetapi juga berhasil menyuguhkan kualitas hasil panen yang benar-benar memukau siapa saja yang melihatnya.

Tanaman cabai yang tumbuh subur dalam polibag itu tampak jauh berbeda dari kebun cabai pada umumnya. Buah-buahnya menggantung begitu lebat, bahkan ada pohon yang jumlah cabainya terlihat lebih banyak ketimbang daunnya sendiri! Lebih hebatnya lagi, produktivitas tanaman ini berjalan berkelanjutan, tanpa jeda sama sekali. Sebuah pencapaian yang bisa dibilang luar biasa untuk ukuran pertanian perkotaan skala kecil.

"Inovasi ini memang patut diacungi jempol," ujar Dr. Herman Hofi Mumawar, seorang Pengamat Hukum dan Kebijakan Publik Kalbar, ketika meninjau lokasi pada hari Selasa, 2 Juli 2025. "Ini bukan sekadar menanam, tapi bagaimana kita bisa memanfaatkan ruang yang terbatas secara optimal untuk menciptakan nilai ekonomi yang nyata."

Menurut Herman, kesuksesan budidaya cabai yang ditunjukkan oleh jajaran Polda Kalbar seharusnya menjadi inspirasi besar bagi Dinas Pertanian dan juga kelompok-kelompok tani di seluruh penjuru Kalimantan Barat. "Teknik sederhana yang mereka pakai itu bisa dengan mudah dipelajari dan ditiru. Jangan sungkan untuk mengambil pelajaran dari keberhasilan ini," tambahnya.

Dr. Herman Hofi juga sempat berdialog langsung dengan salah satu anggota polisi yang terlihat sibuk mengurus tanamannya. Polisi tersebut menjelaskan bahwa cabai yang mereka tanam menggunakan bibit unggul yang memang sangat cocok dengan kondisi iklim di Kalbar. Media tanamnya pun cukup sederhana, hanya menggunakan pupuk kandang alami di dalam polibag, tanpa perlu teknologi canggih atau proses yang rumit.

"Yang paling penting itu disiplin dalam perawatan dan kita harus paham betul karakter tanamannya. Sebenarnya tidak sulit kok, yang dibutuhkan cuma komitmen," tutur salah satu personel Polda Kalbar.

Melihat kombinasi biaya yang rendah namun hasil yang tinggi, budidaya cabai di area Polda Kalbar ini jelas menyimpan potensi besar jika nantinya dikembangkan dalam skala yang lebih luas. Apalagi, cabai adalah salah satu komoditas yang permintaannya di pasar cenderung stabil, bahkan seringkali mengalami peningkatan.

Herman sangat yakin, apabila sinergi yang kuat dan serius dapat terjalin antara para petani, pemerintah daerah, dan institusi seperti Polda Kalbar, cabai bisa menjadi komoditas unggulan baru bagi Kalimantan Barat. Hal ini tentu saja akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan.

"Dinas Pertanian tidak perlu merasa gengsi untuk belajar bertani dari polisi," pungkasnya. "Justru ini adalah momentum emas untuk membuktikan bahwa kolaborasi lintas sektor bisa menjadi solusi konkret yang efektif untuk pembangunan ekonomi berbasis pertanian."

Langkah progresif dari Polda Kalbar ini menjadi bukti nyata bahwa dengan teknik yang tepat dan kemauan yang kuat, keterbatasan lahan sama sekali bukanlah penghalang untuk mencapai panen yang melimpah ruah. Kini, saatnya bagi semua pemangku kepentingan untuk mengubah inspirasi cemerlang ini menjadi sebuah gerakan pertanian baru yang nyata di Kalimantan Barat.

M. Hasanuddin
M. Hasanuddin

Hadin adalah reporter berpengalaman di berita hukum dan politik.

Loading...
Baca Artikel Lain ...